HIMBAUAN

Bismillahirrahmanirrahim…

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat saya sampaikan bahwa Pemilu tahun 2009 sudah diambang pintu, ada 44 partai politik peserta pemilu termasuk partai lokal untuk Nanggroe Aceh Darussalam. melihat jumlah parpol yang sekian banyak banyak pengamat yang menilai ada kecenderungan pemilu 2009 akan dimenangkan oleh “aliran putih” alias abstain, tentunya ini membuat kelimpungan para petinggi parpol takut kalau pendukungnya selama ini juga masuk dalam kategori aliran putih tersebut. upaya untuk mengurangi jumlah abstain pun dilakukan ada yang mengatakan kalau tidak ikut memilih berarti bukan warga negara Indonesia, adapula yang memanfaatkan untuk menggunakan lembaga agama islam tertinggi di negeri ini yaitu MUI (Majelis Ulama Indonesia) untuk mengeluarkan Fatwa “HARAM” bagi yang tidak ikut memilih.

sebenarnya persoalannya bukan masalah mau ikut atau tidak ikut memilih yang menjadi persoalan mendasar adalah “sudahkah seluruh warga Indonesia yang telah mempunyai hak pilih diberikan kartu pemilih?” ternyata persoalan awalnya ada disini. dari kebiasaan penyelenggara pemilu yang memilih-milih orang untuk diberikan kartu pemilih itulah maka terpilihlah wakil-wakil rakyat dari golongan orang-orang yang memberikan kartu pemilih tersebut, sehingga terjadi apatisme pemilih terhadap pemilu 2009.

Hal yang menjadikan apatisme pemilih dimungkinkan adalah beberapa alasan antara lain :

1. Bahwa Demokrasi, menurut mereka mungkin merupakan sesuatu yang tidak bisa mengubah kehidupan mereka, demokrasi justru melahirkan penguasa-penguasa dzalim yang baru.

2. Bahwa Mental dari para politisi baik ditingkat pusat sampai kedaerah-daerah sudah terlanjur dikonotasikan “POLITISI BUSUK” padahal belum tentu semuanya.

3. Adanya kecenderungan masyarakat untuk memilih memikirkan hidup damai dengan mengamalkan agamanya masing-masing, yang jauh dari dunia politik.

Saudaraku…..  dengan penuh keyakinan saya mengatakan bahwa Bangsa ini masih bisa diperbaiki, bangsa ini masih bisa bangkit dari keterpurukan, tidak ada benang kusut yang tidak bisa diurai asalkan  seluruh warga pemilih menyadari betul betapa pentingnya suara kita, betapa penting perwakilan kita, dan betapa pentingnya pemilu ini. untuk itu saya menghimbau kepada seluruh warga masyarakat umumnya dan seluruh warga Bulan Bintang Khususnya “PILIHLAH KANDIDAT YANG BISA DIPERCAYA” jangan terpana oleh orang-orang yang mudah tebar pesona, iklan-iklan politik, ketahuilah sebenarnya dari sekian partai politik dan dari sekian calon anggota legislatif  yang tidak mampu mengiklankan diri dan partainya adalah Partai dan Caleg-caleg yang SANGAT BERKUALITAS, DAPAT DIPERCAYA namun karena keterbatasan finansial saja mereka tidak mampu mengiklankan diri dan partainya.

Indikasi dari CALON YANG DAPAT DIPERCAYA antara lain:

1. Lantang menyuarakan aspirasi masyarakat, meskipun tidak disukai oleh banyak orang yang berseberangan idiologi

2. Jujur, Amanah, Sopan, Menghargai baik dengan kawan maupun lawan poitiknya, Menjalankan komitmen bersama dan selalu memainkan peran politiknya dengan tidak merugikan orang lain.

3. Tidak mengiklankan dirinya yang paling hebat, paling bersih, dan paling bermasyarakat, serta dirinya yang paling perfect. karena politisi sejati atau pemimpin sejati Merasa MALU apabila harus mengajukan dirinya sendiri untuk memimpin orang lain.

4. Tidak melakukan iklan yang berlebihan dan tidak melakukan money politik, karena dikawatirkan dengan biaya iklan yang besar kelak bila terpilih mungkin 90%nya akan berusaha untuk mengembalikan modalnya, sementara 10% baru memimirkan masyarakat pemilih.

5. Calon tersebut telah anda kenal, baik secara langsung maupun tidak langsung, kenali ahklaqnya, kenali kepribadiannya, kenali visi dan misi partainya.

Negara ini membutuhkan politisi yang handal, kritis, visioner, tegas dan bertanggung jawab. untuk itu sekali lagi carilah kandidat yang benar-benar dapat dipercaya. kalau perlu lakukan shalat istiqarah sebelum memilih dan berdoa semoga Caleg dan partai yang kita pilih benar-benar diridhoi Allah sehingga kitapun memilihnya mendapatkan berkah dan pahala, karena dengan usahannya negara menjadi makmur, rakyat sejahtera. dan itu saya yakin merupakan ibadah kita secara tidak langsung.

Demikian himbauan saya, mohon maaf bila tersilap kata. Billahitaufiq,

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Ahmad Sulthon, S.Pd.

Tinggalkan komentar